Yogyakarta – “Kalo bisa lewat tengahnya dengan mata
tertutup permohonan kita bisa terkabul”, ujar bapak yang menyewakan penutup
mata saat kami akan menjajal sebuah mitos yang terkenal di kota Gudeg,
Yogyakarta.
Beringin Kembar Alun-Alun Kidul Keraton |
Mitos beringin kembar yang terletak di alun-alun kidul (selatan) sendiri mulai berkembang sejak jaman kerajaan dulu. Dimana pada masa itu prajurit keraton yang ingin melatih konsentrasi harus melewati beringin kembar tersebut dengan mata tertutup. Tradisi yang dikenal dengan masangin itu kemudian ditiru oleh masyarakat sekitar sampai sekarang yang membuat alun-alun kidul makin terkenal di kalangan wisatawan.
Lokasi yang berjarak 15 menit menggunakan andong atau becak dari
Malioboro ini awalnya dibangun oleh Kesultanan Yogyakarta sebagai penyeimbang
alun-alun utara dan dianggap sebagai tempat palereman (istirahat) dewa. Kini, alun-alun
kidul telah bertransformasi sebagi lokasi bagi masyarakat maupun wisatawan
untuk sekedar menenangkan diri maupun bermain. Malam hari menjadi pilihan waktu
yang tepat untuk berkunjung, selain terhindar dari teriknya matahari juga
terdapat beragam permainan yang bisa dinikmati bersama teman atau keluarga.
Jasa sewa penutup mata : Rp 5.000,-
0 komentar:
Posting Komentar